Bawang daun (allium sp) merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki daun bulat panjang dan berlubang seperti pipa. Berdaun tunggal, berupa roset akar, tepi rata, ujung runcing, panjang sekitar 30 cm, lebar 5 cm dan daging daunnya tipis berwarna hijau tua. Bawang daun tidak menghasilkan umbi seperti bawang putih dan bawang merah. Struktur bunganya sama dengan bawang merah, dengan warna bunga putih. Bijinya yang masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi hitam. Memiliki tinggi sekitar 60-70 cm.
Bawang daun termasuk kelompok bawang yang sudah sejak berabad-abad ditanam di Cina dan Jepang. Ia merupakan tanaman perennial (tahunan) yang dibudidayakan secara annual (semusim) atau biennial (dua musim). Tanaman bawang daun banyak dibudidayakan di daerah-daerah yang memiliki suhu cukup dingin, seperti di kaki gunung.
Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung (allium fistulosum) atau bawang semprong/sibol dan bawang prei (allium porrum) atau leek. Spesien atau jenis yang pertama merupakan jenis bawang daun yang paling umum dijumpai. Karena saking populernya, sehingga banyak penyebutan yang hampir setiap daerah memiliki nama tersendiri, misalnya orang jawa menyebutnya adalah daun bawang, sedangkan orang jawa barat menyebutnya adalah bawang kakung.
Bawang daun memiliki bau yang harum dan bila dijadikan sebagai bumbu pada masakan maka masakan tersebut menjadi sedap. Bawang daun bisa kita temukan dalam berbagai jens masakan, seperti sop, sayur lodeh, bakso, mie ayam, soto dan lain sebagainya.
Bawang daun diketahui banyak mengandung saponin, tanin, dan minyak asiri. Dengan kandungannya tersebut, bawang daun berkhasiat untuk meredakan perut kembung, batuk, flu, sesak nafas karena flu, diuretik, diaforetik, nyeri sendi dan anti radang, menghilangkan bengkak karena bisul, serta menghilangkan bekas gigitan serangga.
No comments:
Post a Comment