Khasiat dan Manfaat

Rebung

                                                                                                            
     Rebung adalah salah satu jenis sayuran dari tunas bambu yang masih muda. Rebung muncul di permukaan dasar rumpun bambu dan dipenuhi oleh glugut (rambut bambu) yang gatal. Karena tunas bambu muda tersebut enak dimakan, maka dapat digolongkan ke dalam sayuran. Rebung berbentuk kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnannya cokelat.
     Pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun. Rebung akan tumbuh pada musim hujan, sehingga pada saat itu merupakan waktunya panen rebung, yaitu sekitar bulan Oktober sampai dengan Februari. Rebung yang dapat dimanfaatkan untuk sayur biasanya rebung yang baru mencapai sekitar 20-40 cm (tergantung jenis bambunya).
     Rebung akan segera menjadi tanaman bambu hanya sekitar 2 bulan saja dari rebung muncul (tumbuh). Oleh sebab itu, bila terlambat memanennya maka rebung sudah tidak bisa lagi dijadikan sayur.
     Untuk mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit, dengan menggunakan pisau besar, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah itu, rebung dikupas untuk dibuang glugutnya. Setelah bersih rebung kemudian dipotong-potong kecil sesuai selera. Di pasaran, rebung dijual dalam dua bentuk, yaitu bentuk utuh dan bentuk irisan tipis-tipis.
     Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan. Bambu jenis apus (pring apus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu jenis bambu yang tidak dapat diolah menjadi masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning, rampal/suling, ori dan ater. Rebung dari bambu petung memiliki rasa paling enak. Rebung petung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu. Rebung dilindungi oleh kelopak-kelopak kuat berbulu halus.
     Rebung sangat populer di masyarakat Indonesia sebagai sayuran. Rebung biasanya dibuang kelopaknya, diiris-iris, kemudian diolah dengan cara dikukus atau direbus. Rebung oleh masyarakat pedesaan sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai bahan masakan.
     Rebung dapat diolah menjadi berbagai masakan , seperti ditumis, lalapan(dikukus atau direbus terlebih dahulu) dengan sambal, tepung rebung, keripik rebung, rebung beku, asinan rebung, dan cuka rebung.
     Rebung memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium. Bila dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak dan karbohidrat pada rebung, tidak berbeda jauh. Selain itu rebung juga mengandung dua belas asam amino penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Konsumsi rebung secara teratur diyakini merupakan salah satu tindakan preventif untuk menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk kanker.
     Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik. serat dalam rebung lebih banyak dibandingkan dengan jenis sayuran lain di daerah tropis, seperti sawi dan ketimun.

No comments:

Post a Comment