Khasiat dan Manfaat

Jengkol

     Anda penggemar jengkol? Jika Anda seorang penggemar makanan yang satu ini pastinya sudah tahu bagaimana bentuk, warna, dan rasanya. Mungkin tidak semua orang, terutama di kota, yang tidak tahu bentuk buah sebelum dikupas atau buah masih utuh. Karena kebanyakan yang dijual di pasar-pasar tradisional di kota sudah dikupas. Tetapi kalau urusan warna dan rasa, bagi para penggemarnya, pastinya sudah tahu.
     Buah jengkol berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Setiap polong bisa berisi macam-macam, ada yang berisi hanya satu biji, bahkan ada yang samapi 30 biji. Bentuk biji jengkol (biji yang dimakan) berbentuk bulat gepeng, tetapi lebih besar dan kembung dibandingkan pada jengkol yang masih muda. Dan, memiliki kulit ari.
     Warna kulit polongnya berwarna coklat tua. Sedangkan kulit ari biji mudanya berwarna lembayung tua. Sementara kalau sudah tua, warna jengkol berubah menjadi coklat gelap. Dagingnya berwarna kuning.
     Jengkol merupakan makanan tradisional yang sangat populerdi kalangan masyarakat Asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand. Di Jawa Barat, makanan tradisional ini sangat digemari, bukan hanya olahannya yang sudah dimasak tetapi juga mentahan sebagai lalapan. Bagi orang yang gemar atau suka jengkol, rasanya sangat lezat dan dapat menambah nafsu makan. Kenapa begitu? Bagi orang yang suka makanan ini kalau makan pasti susah berhentinya dan akan terus makan dan makan sampai perut akan terasa kenyang.
     Walau begitu, jengkol memiliki aroma yang khas. Kalau dimakan maka akan heboh seluruh isi rumah dan tetangga terdekat dengan rumah. Bagi yang memakan bau tersebut tidak akan tercium, tetapi bagi orang yang tidak memakan maka baunya sangat menyengat, terutama dimakan mentahan sebagi lalap. Sebenarnya baunyya tidak begitu menyengat atau tidak tercium kalau jengkol diolah menjadi masakan terlebih dahulu. Tetapi, walaupun begitu, bagi orang yang memakan jengkol air kencingnya sangat beraroma tidak sedap.
     Salah satu kandungan yang terdapat dalam jengkol adalah asam amino yang mengandung unsur sulfur (S). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur tersebut adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.
     Kandungan lain yang terdapat pada jengkol adalah asam jengkolat. Asam jengkolat merupakan zat sisa dari hasil pencernaan yang masuk ke ginjal. Tidaklah heran jika orang yang makan jengkol akan berefek pada terjadinya jengkolat. Dan, sebenarnya hal ini yang sangat ditakuti oleh penggemar jengkol. Karena, asam jengkolat yang masuk ke dalam ginjal sulit untuk larut dalam air dan akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuang air seni. Jika pH darah kita netral, asam jengkolat aman-aman saja, tetapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
     Selain itu, kandungan yang terdapat dalam jengkol adalah karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
     Khusus untuk vitamin C terdapat kandungan 80 mg pada 100 gr biji jengkol, sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa.

No comments:

Post a Comment