Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan. Tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis. Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam tandan bunga.
Kandungan Kimia :Daun maupun akar mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid dan pentosan. Daun, batang dan biji : saponin dan flavonoid. Batang : polifenol. Biji : tannin. Akar : alkaloid, saponin dan polifenol.
Khasiat : Antiinflamasi, Diuretik, Antitusif, Parasitisida
Bagian tanaman yang digunakan : Akar , Daun , Biji
Cara pengobatan :
- Batuk : Daun saga 1 genggam, Buah adas 5 butir, Kayu pulasari 1/2 jari tangan, Air 110 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
- Amandel : Akar saga secukupnya, 1 potong manis dan gula batu secukupnya, Direbus dengan 5 gelas air sampai tinggal separo, disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas pagi dan sore.
- Radang mata : 1 genggam daun saga digiling halus, kemudian rebus dengan 2 gelas air untuk diambil uapnya. Uap air daun saga tersebut dipakai unutk obat tetes mata.
- Sariawan : Daun saga secukupnya, yang masih baru dipetik, dijemur beberapa menit agar agak layu, penggunaan dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur.
No comments:
Post a Comment