Jln. Sutan Syahrir No. 39 (Widuran)
Telp. 0271 - 7025006
Solo
Buka tiap hari pukul 12.00 - 21.30 WIB
Mempunyai 3 cabang :
Jln. Gajahmada (Depan hotel Sahid Raya) Solo
Jln. Yos Sudarso 168 Solo
Jln. Brigjen Katamso 42 Yogyakarta
Adalah Liem Hwa Yoe, pemilik warung sate kambing asli Tambaksegaran yang memelopori masakan ini. Warung yang berdiri sejak tahun 1948 itu sampai kini masih menjadi kiblat penikmat sate buntel meski pengelolaanya sudah diserahkan kepada anak-anak Liem. rasanya juga masih orisinal meski usia warung sudah setengah abad lebih.
Daging sate buntel di warung ini tak hanya lunak tetapi juga lezat. Warung Tambaksegaran sejak awal berdiri menggunakan kambing gibas. Proses memasak sate buntel melalui beberapa tahapan. Pertama, daging segar untuk sate digiling hingga halus. Pada proses ini sudah mulai dilakukan pemberian bumbu, yakni bawang merah, merica, dan bumbu lainnya. Setelah dibumbui, gilingan daging dibungkus dengan lemak daging kambing kemudian ditusuk dengan bambu seperti sate biasa.
Menurut Jongsam alias Eko Liem, pengelola warung, saat dibakar, sate buntel dicelup dan dilumuri bumbu yang isinya antara lain gula jawa, asam, ketumbar dan kemiri. Pencelupan dilakukan berulang kali pada saat proses pembakaran.. Setelah dibakar kurang lebih 15 menit di atas bara arang, sate buntelpun matang.
Saat dihidangkan, tusukan sate buntel yang besarnya hampir sebesar pisang ambon itu dibelah dua. Satu porsi sate buntel terdiri atas dua tusuk yang disajikan di atas piring, dilumuri kecap encer serta irisan bawang merah, acar mentimun dan sambal. Harganya Rp. 25.000,- per porsi.
Menurut Eko, sejak jaman babahnya (ayahnya), cara pembuatan sate masih sama seperti 61 tahun silam. Karena warung ini warisan keluarga, pengelolaanya dilakukan secara bersama oleh 12 putra Liem. Selain sate buntel juga tersedia menu lain seperti sate daging/ ati, tongseng daging giling, gule sumsum, dan gule kaki. Sedangkan minumannya tersedia es beras kencur, es gula asam, air jeruk dan teh.
No comments:
Post a Comment