Khasiat dan Manfaat

Kentang

                                                                
     Kentang (Solanum tuberasum L) merupakan tanaman umbi yang tumbuh dan dibudidayakan di daerah dingin atau sejuk. Oleh seebab itu, tanaman kentang dapat Anda jumpai di daerah-daerah atau sekitar kaki gunung-gunung. Umbi kentang yang berasal dari Amerika Selatan tersebut di Indonesia sudah menjadi kebutuhan pokok. Tanaman kentang merupakan tanaman pendek tidak berkayu (herba) semusim.
     Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3 cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
     Kalau Anda pergi ke pasar-pasar tradisional atau supermarket, maka disana Anda akan banyak sekali menemukan umbi kentang yang sudah dipisah-pisahkan menurut ukurannya, sering dikatakan kualitas. Kualitas tersebut dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu kelas A, B, C, dan D. Kualitas atau kelas A merupakan kualitas atau kelas kentang yang paling bagus. Sedangkan kualitas D merupakan kualitas kentang yang paling jelek. Biasanya kualitas D ini memiliki ukuran kecil-kecil. Sementara untuk kualitas kentang AB berarti kualitas kentang campuran antara kualitas A dan B.
     Selain rasanya lezat, kentang juga memiliki kandungan banyak vitamin dan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Kandungan tersebut adalah vitamin C, vitamin B, karbohidrat, mineral, niasin, dan zat besi.
     Kentang memiliki kelemahan mudah rusak. Hal itu disebabkan kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80%. Agar kentang tidak mudah rusak, maka harus ditangani dan disimpan dengan baik. Salah satu penanganan agar kentang dapat diambil manfaatnya lebih lama, maka kentang dapat diolah menjadi keripik, kerupuk, tepung dan pati.
     Pati kentang mengandung amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3 dari tepung dan pati kentang, selanjutnya dihasilkan berbagai produk pangan olahan dengan beragam citarasa yang enak dan penampilan menarik.
     Dalam kentang juga terdapat sekitar 18% kandungan karbohidrat. Selain itu, juga terdapat kandungan 2,4% protein dan 0,1% lemak. Total energi yang diperoleh dari 100 gr kentang adalah sekitar 80 kkal. Disinilah membuktikan bahwa kandungan karbohidrat, lemak, dan protein dalam kentang lebih unggul jika dibandingkan dengan umbi-umbian yang lain, seperti singkong, umbi jalar, dan talas. Ini membuktikan bahwa kentang memiliki komposisi relatif lebih baik, walaupun tidak lebih tinggi dari beras.
    Sementara vitamin C yang terkandung dalam kentang cukup tinggi, kadarnya mencapai 31 mg per 100 gr bagian kentang yang dapat dimakan. Sehingga cukup dengan 200 gr konsumsi kentang untuk memenuhi kebutuhan 60 mg akan vitamin C per hari. Begitu pula dengan vitamin B dan zat besi, dalam kentang (kebutuhan akan tubuh) dapat terpenuhi dengan baik.
    

No comments:

Post a Comment